Senin, 14 April 2014

Nama lain Bintang Sirius

Untuk yang belum tau tentang bintang Sirius, saya akan menjelaskan sedikit tentang bintang Sirius.

Bintang Sirius adalah bintang yang paling terang saat malam. Bintang Sirius terletak pada rasi bintang Canis Majoris. Bintang Sirius bisa dilihat hampir di semua tempat di muka bumi ini. Bintang sirius mempunyai banyak sebutan nama/ nama lain. Berikut ini adalah nama lain bintang Sirius :

1.Nama lain : Lokibrenna
Asal nama dari : Skandinavia
Artinya : obor Loki

2.Nama lain : Hundastjarna
Asal nama dari : Skandinavia
Artinya : bintang anjing

3.Nama lain : 狼星 / Lángxīng
Asal nama dari : China
Artinya : bintang serigala

4.Nama lain : 天狼星 / Tiānlángxīng
Asal nama dari : China
Artinya : bintang serigala langit

5.Nama lain : 賊星 / Zéixīng
Asal nama dari : China
Artinya : bintang pencuri, sang meteor

6.Nama lain : Skidi
Asal nama dari : Amerika
Artinya : bintang serigala

7.Nama lain : Tishiya (disebut juga Tishiga, Tistrija, Tishtrya)
Asal nama dari : Sanskerta
Artinya : bintang pemimpin

8.Nama lain : Kak-shisha
Asal nama dari : Persia
Artinya : anjing yang memimpin

9.Nama lain : Du-shisha, Mul-lik-ud
Asal nama dari : Akkadia
Artinya : pemimpin, bintang anjing di matahari

10.Nama lain : Kal-bu Sa-mas
Asal nama dari : Assyria
Artinya : anjing matahari

11.Nama lain : Tir
Asal nama dari : Persia
Artinya : panah

12.Nama lain : Sihor
Asal nama dari : Mesir Kuno
Artinya : bintang sungai Nil

13.Nama lain : Hannabeah
Asal nama dari : Punisia
Artinya : penggonggong

14.Nama lain : Takarua
Asal nama : Maori
Artinya : -

15.Nama lain : Hatun Coyllur
Asal nama dari : Inca
Artinya : bintang besar

16.Nama lain : ʻAʻā
Asal nama dari : Hawaii
Artinya : cemerlang dan membakar

17.Nama lain : Sionpàš
Asal nama dari : Chakavia
Artinya : nama Chakavia untuk bintang ini

18.Nama lain : Singuuriq
Asal nama dari : Inuit
Artinya : seperti lampu yang terang

Rabu, 09 April 2014

Bintang Paling Besar Dalam Galaksi Bimasakti

Sekarang saya akan menjelaskan tentang bintang terbesar dalam galaksi bimasakti, yaitu VY Canis Majoris
VY Canis Majoris (VY CMa)
VY Canis Majoris (VY CMa) adalah bintang maha maharaksasa merah yang terletak di rasi Canis Major. Dengan jari-jari 1800 sampai 2100 kali radius Matahari, (8.4-9.8 SA (satuan astronomi), 1,5315×109km, atau 0,85×109mil), VY CMa merupakan bintang terbesar dan juga merupakan salah satu bintang paling bercahaya yang pernah diketahui selama ini.
Bintang ini terletak sekitar 1.5 kiloparsec (4900 tahun cahaya, 4,6×1016km, atau 2,9×1016mil) dari bumi. Tidak seperti kebanyakan bintang maha maharaksasa lainnya, yang biasanya bersistem bintang ganda, VY CMa adalah bintang tunggal. VY CMa dikategorikan sebagai bintang bervariabel semi-regular. VY CMa memiliki kepadatan rata-rata 0.000005 sampai 0.000010 kg/m3.
Sifat Dasar VY Canis Majoris
Catatan pertama VY CMa yang diketahui ada dalam katalog bintang Jérôme Lalande, pada tanggal 7 Maret 1801. Dalam katalog tersebut, VY CMa adalah bintang dengan magnitudo 7. Penelitian lebih lanjut selama abad ke-19 menunjukkan bahwa VY CMa telah meredup sejak tahun 1850.
Sejak 1847, Vy CMa dikenal sebagai bintang merah. Selama abad ke-19, pengamat mengukur setidaknya 6 komponen berlainan di sekitar VY CMa, menunjukkan kemungkinan VY CMa adalah bintang ganda. Komponen berlainan tersebut sekarang dikenal sebagai area terang nebula di sekitar VY CMa. Pengamatan visual pada tahun 1957 dan pencitraan resolusi tinggi pada tahun 1998 menunjukkan bahwa VY CMa tidak memiliki bintang pendamping.
VY CMa adalah bintang kelas M dengan temperatur efektif sekitar 3000 K, menempatkannya di pojok kanan atas diagram Hertzsprung-Russell dan menunjukkan bahwa VY CMa adalah bintang yang diciptakan secara kompleks.
Ukuran VY Canis Majoris
Profesor Roberta M. Humphreys dari Universitas Minnesota memperkirakan radius VY CMa adalah 1800 hingga 2100 kali radius Matahari. Untuk mengilustrasikan, jika Matahari digantikan oleh VY CMa, radiusnya bisa melampaui orbit Saturnus. Cahaya membutuhkan lebih dari 2.7 jam untuk perjalanan mengelilingi keliling VY CMa, dibandingkan dengan 14.5 detik untuk Matahari. Untuk mengisi volume VY CMa, dibutuhkan 7×10^15 Bumi.
Jika Bumi diwakili oleh bola dengan diameter 1 cm, Matahari diwakili bola dengan diameter 109 cm, dengan jarak antara keduanya 117 meter. Pada skala ini, VY Canis Majoris memiliki diameter sekitar 2.3 kilometer.

maaf jika blog iniu tidak menyediakan info dengan lengkap. jika anda mau lebih lengkap silahkan kunjungi alamat web ini id.wikipedia.org/wiki/VY_Canis_Majoris


Bedanya Blackhole dan Wormhole

Mungkin bentuk blackhole dan wormhole sama tapi sebenarnya dua lubang yang ada di luar angkasa ini berbeda,berikut penjelasan tentang Black Hole dan Worm Hole :
1. Black Hole (Lubang Hitam)

Lubang hitam mampu menelan berbagai benda angkasa. Semakin banyak yang ia telan, semakin besar daya hisapnya. Namun resikonya tidak hanya itu. Lubang hitam merupakan wilayah luar angkasa yang dapat menelan gas, debu, bintang, planet, maupun benda angkasa lain yang ada dalam suatu galaksi.
Gaya tarik gravitasinya sangat kuat. Sebuah planet yang melintas di sekitarnya tidak akan selamat dari hisapan lubang itu.
Banyak astronom khawatir aktivitasnya yang semakin liar akan mampu menelan planet Bumi. Lantas apa yang membuat sebuah lubang hitam mampu menyedot benda-benda angkasa di sekitarnya?
Sebenarnya ada teori yang menyebutkan, daya hisap sebuah lubang hitam bisa melemah lalu ia akan masuk ke fase tidur, berhenti memakan benda angkasa. Menurut George Helou, dari Spitzer Science Center NASA di Institut Teknologi California, lubang hitam di galaksi kita saat ini sedang dalam fase tidur itu.
Lubang hitam yang disebut Sagitarius A itu letaknya berada di tengah galaksi Bima Sakti. Scherbakov, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard mengatakan, lubang hitam di galaksi Bima Sakti hanya memakan 0,01% bintang di sekelilingnya.
Namun selanjutnya peneliti juga menemukan fakta, lubang hitam senantiasa berevolusi, sehingga bisa jadi akan aktif lagi suatu hari nanti. Semakin banyak ia menelan bintang, semakin cepat pula proses evolusinya.
Menurut data yang didapat dari teleskop luar angkasa, selama beberapa tahun terakhir ini, semakin banyak lubang hitam menelan benda angkasa. Selain itu, dikatakan bahwa semakin banyak ia menghisap benda angkasa, semakin besar pula daya sedotnya. Ini dikarenakan peningkatan unsur ion di dalamnya.
Namun tidak hanya berevolusi, belakangan juga diketahui lubang-lubang hitam yang ada di berbagai galaksi juga saling bergabung. Berbagai benda angkasa yang masuk ke dalam lubang hitam mengandung banyak energi dalam jumlah besar.
Sehingga gabungan antar lubang hitam tentunya juga meningkatkan jumlah energi yang dimilikinya. Energi ini dapat mengendalikan alur keluar masuk gas dan debu ke luar lubang.
2. Worm Hole (Lubang Cacing)

Keberadaan wormhole dalam teori dimulai ketika Albert Einstein memperkenalkan Teori Relativitas Umum. Einstein menunjukkan bahwa massa bisa membuat ruang (waktu) melengkung/terlipat, semakin besar massa, semakin melengkung ruang(waktu). Sulit dibayangkan.
Di tahun 1919, Arthur Eddington membuktikan, ketika pada waktu itu terjadi Gerhana Matahari Total, bintang-bintang di sekitar Matahari teramati dalam posisi yang bergeser dari posisi yang seharusnya. Tentu saja pada saat gerhana, bintang-bintang bisa diamati pada siang hari. Dan bukti pengamatan tersebut menunjukkan bahwa Einstein memang benar.
Bagaimana bintang bisa bergeser dari posisi yang seharusnya? Karena medan gravitasi Matahari membelokkan arah pancaran cahaya bintang.Tapi bukti pembengkokan cahaya oleh Matahari pada saat gerhana itu tidak ada hubungannya dengan wormhole.
Pembuktian oleh Eddington tersebut menunjukkan bahwa teori Relativitas Einstein itu benar. Dari teori itu, satu pemikiran fundamental yang kita tahu kemudian adalah, bahwa massa mempengaruhi ruang dan waktu.
Secara umum gravitasi berkaitan erat dengan geometri, bagaimana arah cahaya bisa berbelok, itu tidak terbayangkan sebelumnya. Secara sederhana, bagaimana hubungan gravitasi dan geometri bisa digambarkan seperti gambar berikut ini.
Perlu dipahami bahwa sebelum Einstein, ruang dan waktu adalah dua entitas yang terpisah, tetapi teori Einstein menyatakan bahwa ruang dan waktu merupakan entitas tunggal yang tidak terpisahkan. Dengan demikian, geometri disini perlu dipahami sebagai relasi ruang-waktu.
Wormhole ini mungkin bisa dibilang sebagai mesin waktu, karena banyak para ilmuan yang memperjelaskan bahwa wormhole adalah lubang yang menghubungkan masa kini dengan masa lalu juga masa depan. Ada juga yang berpendapat bahwa worm hole di luar angkasa adalah lubang yang menghubungkan galaksi satu dengan galaksi yang lain. Mungkin jika pendapat ini benar, pada 10 tahun kedepan para astronot bisa mengunjungi galaksi lain selain galaksi bima sakti.

hanya ini yang bisa saya poskan tentang blackhole dan wormhole, lebih lanjut infonya anda bisa kunjungi en.wikipedia.org/wiki/Wormhole dan en.wikipedia.org/wiki/Black_hole

Penjelasan Tentang Tata Surya

Penjelasan :

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).

Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Asal usul tata surya:

Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli, berikut ini adalah hipotesis-hipotesis yang dikemukakan oleh para ahli :

a.Hipotesis Nebula

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775.
Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen.
Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling Matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.

b.Hipotesis Planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900.
Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari.
Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet.
Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

c.Hipotesis Pasang Surut Bintang

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada Matahari.
Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.
Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi.[3] Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.

d.Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

e.Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

Planet 134340(pluto)

Planet Pluto

Pluto (nama resmi: 134340) adalah sebuah planet katai (dwarf planet) dalam Tata Surya. Sebelum 24 Agustus 2006, Pluto berstatus sebagai sebuah planet dan setelah pengukuran, merupakan planet terkecil dan terjauh (urutan kesembilan) dari matahari.

Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita.

Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra.

Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri. Saat ini wahana nirawak New Horizons telah diluncurkan untuk meneliti Pluto dan diperkirakan akan mendekati Pluto dalam jarak terdekat pada bulan Juli 2015.

Statistik planet pluto

Sejak ditemukan oleh Clyde William Tombaugh, seorang astronom muda di Observatorium Lowell, pada 18 Februari 1930, Pluto kemudian menjadi salah satu anggota Tata Surya yang paling jauh letaknya.

Jarak Pluto dengan matahari adalah 5.900,1 juta kilometer. Pluto memiliki diameter yang mencapai 2.486 km dan memiliki massa 0,002 massa Bumi. Periode rotasi Pluto adalah 6,39 hari, sedangkan periode revolusi adalah 248,4 tahun.
Bentuk Pluto mirip dengan Bulan dengan atmosfer yang mengandung metan. Suhu permukaan Pluto berkisar -233°Celsius sampai dengan-223° Celsius, sehingga sebagian besar berwujud es.

Status Pluto sebagai planet

Pluto sebenarnya ditemukan lantaran adanya teori mengenai planet kesembilan dalam sistem tata surya.

Setelah Clyde Tombaugh mampu menunjukkan bukti-bukti nyata dalam penelitiannya, akhirnya Pluto resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi ini.

Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya. Akhirnya keberadaan satelit Charon ini semakin menguatkan status Pluto sebagai planet

Akan tetapi, para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari.
Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna dan Haumea (1.500 km pada Mei 2004).

Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil daripada Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama Xena oleh penemunya. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit.

Pluto sendiri, dengan orbit memanjangnya yang aneh, memiliki perilaku lebih mirip objek Sabuk Kuiper daripada sebuah planet, demikian anggapan beberapa astronom.
Orbit Pluto yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet. Pluto juga berukuran amat kecil, bahkan lebih kecil daripada Bulan, sehingga terlalu kecil untuk disebut planet.

Setelah Tombaugh wafat tahun 1997, beberapa astronom menyarankan agar International Astronomical Union, sebuah badan yang mengurusi penamaan dan penggolongan benda langit, menurunkan pangkat Pluto bukan lagi sebagai planet.
Selain itu beberapa astronom juga tetap ingin menerima Pluto sebagai sebuah planet. Alasannya, Pluto memiliki bentuk bundar seperti planet, sedangkan komet dan asteroid cenderung berbentuk tak beraturan. Pluto juga mempunyai atmosfer dan musim layaknya planet.

Pada 24 Agustus 2006, dalam sebuah pertemuan Persatuan Astronomi Internasional, 3.000 ilmuwan astronomi memutuskan untuk mengubah status Pluto menjadi "planet katai" bersama-sama dengan sejumlah benda langit lainnya.